Tantangan dan Peluang Pengelolaan Keuangan Desa Makassar di Era Digital
Pengelolaan keuangan desa merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa. Namun, di era digital seperti sekarang ini, tantangan dan peluang dalam pengelolaan keuangan desa di Makassar pun semakin kompleks.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya perubahan pola pengeluaran masyarakat desa akibat pengaruh teknologi. Menurut Bambang Suryadi, seorang ahli ekonomi, “Dengan semakin mudahnya akses ke teknologi, masyarakat desa di Makassar cenderung lebih konsumtif dan kurang memperhatikan tabungan.”
Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah desa dalam mengelola keuangan desa agar tetap seimbang antara pemenuhan kebutuhan masyarakat dan tabungan untuk pembangunan desa. Menurut data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, hanya 30% desa di Indonesia yang memiliki Laporan Keuangan Desa yang baik.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang yang bisa dimanfaatkan. Dengan adanya digitalisasi, pengelolaan keuangan desa di Makassar dapat menjadi lebih efisien dan transparan. Hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan desa.
Menurut Ismail Hasan, seorang pakar keuangan desa, “Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan keuangan desa dapat memudahkan proses pelaporan dan pengawasan, serta mengurangi potensi korupsi.”
Untuk itu, penting bagi pemerintah desa di Makassar untuk terus mengembangkan kemampuan dalam pengelolaan keuangan desa secara digital. Pelatihan dan pendampingan dari pihak terkait seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi perlu terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan desa.
Dengan memanfaatkan tantangan dan peluang dalam pengelolaan keuangan desa di era digital, diharapkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa di Makassar dapat terus meningkat secara berkelanjutan.