Tantangan dalam Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Daerah Makassar
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) di Kota Makassar merupakan suatu tantangan yang tidak bisa dianggap enteng. Meskipun sudah ada upaya untuk mengimplementasikan standar tersebut, namun masih banyak hambatan yang harus dihadapi.
Menurut Bambang Suryadi, seorang ahli akuntansi yang pernah melakukan penelitian tentang SAPD di Indonesia, salah satu tantangan utama dalam penerapan standar akuntansi pemerintah daerah adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran akan pentingnya standar tersebut. Banyak pejabat pemerintah daerah yang masih belum memahami betul bagaimana mengimplementasikan SAPD dengan baik.
Selain itu, Martha Santosa, seorang auditor yang sering melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan pemerintah daerah, menambahkan bahwa kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang akuntansi juga menjadi salah satu hambatan dalam penerapan SAPD. “Banyak pegawai pemerintah daerah yang tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi, sehingga sulit bagi mereka untuk memahami dan menerapkan standar akuntansi dengan benar,” ujarnya.
Namun demikian, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, optimis bahwa Kota Makassar dapat mengatasi tantangan dalam penerapan SAPD. Danny mengatakan bahwa pemerintah kota Makassar terus berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi pegawai terkait dengan standar akuntansi pemerintah daerah. “Kami akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pegawai agar mereka dapat mengimplementasikan SAPD dengan baik,” ucap Danny.
Dalam menghadapi tantangan dalam penerapan SAPD, kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan praktisi akuntansi sangat diperlukan. Dengan bekerja sama, diharapkan dapat menemukan solusi yang tepat dalam meningkatkan penerapan standar akuntansi pemerintah daerah di Kota Makassar.
Dengan kesadaran akan pentingnya penerapan SAPD yang baik, diharapkan Kota Makassar dapat menjadi contoh dalam penerapan standar akuntansi pemerintah daerah di Indonesia. Sehingga, keterbukaan dan transparansi dalam pengelolaan keuangan publik dapat terjamin, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.